Jumat, 09 Desember 2011

cerpen 1

Gara- Gara Waktu

Tubuh ini basah karna tangisan sang langit yang membasahi bumi kota Lembang. Aku terus diburu oleh waktu dn kegelpan yang mengejarku. Bertubi pertanyaan,amarah dan caci siap aku terima.
“yang mau neduh gak ??”
“ gak usah, aku takut pulang malem!!”
Buliran tangis sang langit semakin bertambah kuantitasnya.
“mau neduh gak ??”
“hmm, ayo!!” jawabku pelan.
Aku berpikir hujan akan cepat berhenti. Atau hujan hanya didaerah ini saja dan akan segera kami lalui.
“mau NEDUH gak ???” tanyanya mulai emosi
Aku berpikir cukup lama.
“oke ayo !!!”
Namun dia terus melaju tanpa berhenti. Yang ku tahu ini daerah dekat rumahnya. Aku tak mau mampir sana sini. Aku ingin pulang segera. Karena aku takut mamaku marah.
Kami telah sampai dirumahnya. Aku tak ingin masuk. Aku tak enak dengan keluarganya. Dan aku ingin segera pulang. Ada perasaam buruk dalam lubuk hati ini.
“kamu mau masuk gak ??” aku diam.
“cepet masuk dulu !!!” ucapnya memaksa. Tapi aku tetap diam.
Liat dong masih hujan. Ayo cepat Mauk !!!!” nada suaranya semakin tinggi. Namun aku hanya melihat jam tangan baru ku, hadiah darinya yang ia berikan hari ini.
Dia keluar sambil membanting pintu denagn kerasnya. Dia menyalakan motornya dan menyentakku agar aku cepat naik diboncengannya. Aku naik dan aku tersendu.
Aku menangis, karena hujan yang tak kunjung reda, karena waktu yang seakan berjalan dengan cepat danaku semakinkhawatir dan benar-benar takut.
Sepanjang jalan aku menjerlaskan semua kekhawatiranku. Aku tak enak dengan keluarganya , aku taku pulang terlalu larut . tapi dia tak mendengar, dia melajukan motornya disertai amrahnya yang menggebu. Dan satu hal lagi yang membuat ku makin kesal, didaerah dekat rumahku sama sekali tak ada bekas hujan sedikitpun. Kami terlihat berbeda dengan pakaian kami yang benar-benar basah.
Dia berhanti dipertigaan dekat rumahku. dia tak mau mapir kerumah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar